Senin, 21 Mei 2012

Bensin di Pulau Kangean Tembus Rp 16 Ribu

TEMPO.COM, Sumenep - Meski Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat RI, Sabtu dinihari, 31 Maret 2012, memutuskan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak hingga enam bulan ke depan, harga BBM di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus naik. "Harga bensin sudah tembus Rp 16 ribu per liter," kata Badrul Aini, tokoh masyarakat Pulau Kangean, kepada Tempo, Sabtu, 31 Maret 2012. Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep ini, kenaikan harga BBM disebabkan langkanya BBM di pasaran. Kelangkaan ini, lanjut Badrul, akibat pasokan BBM yang tidak sesuai kebutuhan juga diperparah penimbunan oleh pengecer untuk dijual ketika pemerintah menaikkan BBM. "Bensin Rp 16 ribu kita temukan di dua desa. Di desa lain, bensin Rp 10 ribu per liter," ujarnya. Solusinya, kata Badrul, Pemerintah Kabupaten Sumenep harus meminta Pertamina menambah pasokan BBM ke wilayah kepulauan. Khusus di Pulau Kangean yang masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai nelayan, kebutuhan BBM sekitar 80 ribu kiloliter per bulan. "Saat ini, jatah untuk seluruh pulau di Sumenep cuma 300 ribu kiloliter per bulan. Ini jelas kurang," katanya. Sulaiman, nelayan asal Desa Torjak, Pulau Kangean, mengatakan Pemerintah Kabupaten dan Pertamina telah memberikan subsidi tranportasi sebesar Rp 1.500 per liter untuk mengirim BBM ke kepulauan. Namun, kenyataannya, harga BBM di kepulauan tetap saja di atas HET. "Kami tidak pernah menikmati bensin Rp 4.500, bensin paling murah di sini Rp 6.500 per liter," ujarnya. Sulaiman berharap pemerintah mau membuat stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) agar harga bensin di kepulauan itu tidak bisa dipermainkan sesuka hati. "Harga BBM naik, kami kena imbasnya, tapi harga ikan tak pernah naik," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar